PAPER MEDIA SOSIAL DALAM DUNIA POLITIK


MEDIA SOSIAL DALAM DUNIA POLITIK

Di era globalisasi komunikasi saat ini, peran media sosial sangatlah dibutuhkan oleh manusia untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya. Media sosial merupakan sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain secara online, yang memungkinkan penggunanya saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Media sosial ini memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat khusunya para pemuda yang menjadi konsumen utamanya. Pengaruh media sosial sebagai media komunikasi edukasi, dimana penggunanya dapat memberikan pendapat dan saling memberikan informasi satu sama lain. Di sisi lain media sosial juga bisa mengubah karakter seseorang, terutama para remaja yang masih labil dan cenderung mudah terpengaruh.  
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan” pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial”.
Direktur Pelayanan Informasi Internasional  Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) , Selamatta Sembiring mengatakan,  “situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter. Indonesia menempati peringkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah USA, Brazil, dan India”.
Sembiring mengatakan “Indonesia menempati peringkat 5 pengguna Twitter terbesar di dunia. Posisi Indonesia hanya kalah dari USA, Brazil, Jepang dan Inggris,”.
Media social dalam dunia politik di tahun 2017-2018 menjadi sangat penting, dimana kampanye konvensional seperti pengerahan massa untuk rapat umum mulai terasa hampa. Untuk kalangan anak muda dijaman sekarang, kampanye yang menggunakan media social terasa lebih efektif ketimbang baliho dan spanduk. Orang yang aktif di dunia maya lebih percaya terhadap berita-berita online atau perkataan temannya dalam media sosial ketimbang baliho dan spanduk.
kampanye di media sosial merupakan kebalikan dari kampanye di dunia nyata. Jika di dunia nyata kampanye begitu berisik, keras suaranya tapi tanpa bukti nyata, di media sosial adalah kebalikan dari berisik dan bising tersebut, dan tentu saja  bermakna. Setiap suara punya arti, memiliki pembuktiannya sendiri-sendiri. Politik di media sosial bisa merupakan politik sejati, yaitu politik yang benar-benar berisi ide-ide dan aksi nyata untuk kebaikan umum. Inilah politik yang memiliki daya dobrak. Berbagai isu sosial yang menjadi beban masyarakat sering kali mendapatkan solusinya di media sosial.
Inilah kelebihan media sosial efektif sebagai sarana pertukaran ide. Penyebaran berbagai ide, termasuk isi kampanye lewat media sosial, berlangsung  cepat dan hampir tanpa batas. Di Twitter, misalnya, hanya dengan men-twit, informasi tersebar luas ke seluruh follower.


Disamping keefektifan dan keuntungan dari media sosial, ternyata media sosial mempunyai sisi negative.
Para pengguna media sosial umumnya sangat cepat terpengaruh dan simpati pada hal-hal yang membuat mereka tersentuh. Misalnya terhadap berita-berita politik yang sifatnya menghujat tokoh politik, misalnya pada kasus Ahok mantan Gubernur Jakarta tahun lalu.

Pilkada Jakarta 2017 bisa dibilang adalah pesta demokrasi paling brutal yang pernah ada di Indonesia. Berbagai isu dihembuskan untuk saling menyerang lawan politik, dimana berita-berita hoax atau berita bohong dijadikan senjata untuk menjatuhkan lawan mereka. walaupun berita yang tayang dimedia sosial belum tentu diketahui kebenarannya para pengguna akan sangat antusias dalam merespon berita tersebut selama masih menyangkut dunia politik, sehingga menjadi cepat tersebar, dan diketahui oleh banyak orang.
Dalam rana politik semua cara dihahalalkan untuk bisa mencapai kemenangan, misalnya membentuk tim khusus penyebar berita hoax kepada masyarakat di dunia maya, sehingga bisa mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap tokoh politik pilihannya, dan buruknya lagi masyarakat yang tidak menerima dengan berita tersebut akan saling menghujat satu sama lain sehingga menimbulkan kericuhan didunia maya, dan bisa saja sampai ke dunia nyata.
Kecurangan yang terjadi dalam dunia politik sudah menjadi rahasia umum, ditambah kehadiran media sosial dalam lingkungannya menambah daya persaingan antar tokoh politik.
Media sosial seharusnya digunakan untuk menyebarkan berita-berita positif yang berisi tentang keberhasilan tokoh atau partai politik, sehingga kaum mudah menjadi lebih tertarik untuk menyimak atau mendalami ilmu politik sehingga dimasa depan bangsa dan Negara bisa mengandalkan mereka untuk mengurus Negara.
Baik buruknya media sosial dalam dunia politik itu tergantung pada penggunanya, semoga dimasa mendatang politik di Indonesia menjadi lebih adil dan terbuka.




DAFTAR PUSTAKA

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker


Comments

Popular posts from this blog

supply chain managamen shopee dan coco mart

Makalah klasifikasi sistem informasi

Identitas Nasional ppt,doc word